Rabu, 10 Mei 2017

Optimasi Database

Optimasi database atau mengoptimalkan kinerja database terkait dengan Storage efficiency and speed of access (Efisiensi penyimpanan dan kecepatan akses), Database performance (Kinerja database), dan Query performance (Kinerja query) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Index
Index dapat meningkatkan kecepatan pencarian pada record yang diinginkan. Tetapi, yang harus diperhatikan adalah bagaimana memilih field yang digunakan untuk kunci index, karena tidak semua field memerlukannya
b.      Menentukan Tipe data
Tipe data merupakan permasalahan yang gampang-gampang susah. Dari sisi daya tampung, tipe data yang terlalu kecil atau sebaliknya terlalu besar bagi suatu field, dapat menimbulkan bom waktu yang menimbulkan masalah seiring dengan pertambahan data yang pesat setiap harinya. Menentukan tipe data yang tepat memerlukan ketelitian dan analisa yang baik.
c.       Menghindari Field bernilai Null  
Jika memungkinkan, kurangi penggunaan field yang memperbolehkan nilai null. Sebagai gantinya, dapat diberikan nilai default pada field tersebut. Nilai null kadang rancu dalam intepretasi programer dan dapat mengakibatkan kesalahan logika pemrograman. Selain itu, field null mengonsumsi byte tambahan sehingga menambah beban pada query yang mengaksesnya.
d.      Query yang Mudah Terbaca
Karena SQL merupakan bahasa declarative, maka tidak mengherankan jika Anda membuat query berbentuk kalimat yang panjang walaupun mungkin hanya untuk keperluan menampilkan satu field. Jangan biarkan query susah dibaca dan dipahami, kecuali memang berniat membuat pusing siapapun yang melihat query tersebut.
e.       Hindari SELECT * Select
SELECT * digunakan untuk menampilkan semua field yang terdapat pada sebuah tabel, tetapi jika ingin memproses field tertentu, sebaiknya dituliskan field yang ingin diakses saja, Contoh, SELECT job, employee_id.
f.       Membatasi Jumlah Record

Batasi jumlah record yang berpotensi mengembalikan record dalam jumlah besar (kecuali memang benar-benar dibutuhkan), pada SQL Server, Anda dapat menggunakan operator TOP di dalam perintah SELECT.

Sumber:
Aripin. 2010. Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Database Dengan Optimasi SQL. http://www.dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/majalah/MENINGKATKAN_EFEKTIFITAS_PENGELOLAAN_DATABASE_DENGAN_OPTIMASI_SQL.pdf. Diakses pada 10 Mei 2016.

Rabu, 26 April 2017

Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung

­­­Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Tujuan pemberian kompensasi ini yaitu untuk membantu pegawai memenuhi kebutuhan diluar kebutuhan rasa adil, serta meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Sementara itu, Mathis dan Jackson (2002) membagi jenis-jenis kompensasi menjadi dua yaitu kompensasi langsung/direct compensation dan kompensasi tidak langsung/indirect compensation. Kompensasi langsung merupakan penghargaan yang diterima karyawan berupa uang seperti gaji pokok, bonus, insentif dan program kepemilikan saham oleh karyawan. Sedangkan kompensasi tidak langsung merupakan penghargaan yang diterima karyawan berupa tunjangan – tunjangan seperti program pensiun, tunjangan keluarga, asuransi kesehatan, dan sebagainya. Kompensasi non finansial adalah kompensasi yang diterima pegawai dalam bentuk non- finansial, seperti promosi jabatan dan penghargan.

Pasal dan Ayat dari UU Nomor 13 Tahun 2003 yang berkaitan dengan kompensasi langsung, kompensasi tidak langsung dan kompensasi non finansial adalah sebagai berikut:
Pasal 1 ayat (3): Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pasal 1 ayat (4): Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pasal 1 ayat (30): Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Pasal 94: Dalam  hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan  tetap maka besarnya  upah pokok sedikit-dikitnya 75 % (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.


DAFTAR PUSTAKA
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Alih Bahasa Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, 2000Manajemen Sumber  Daya Manusia. Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Minggu, 19 Maret 2017

DDL dan Perintahnya

DDL (Data Definition Language)

Data Definiton Language atau DDL merupakan bagian dari statement SQL yang digunakan untuk membuat (create), mengubah (alter) dan menghapus (drop) struktur dan definisi tipe data dari objek-objek database. Terdapat beberapa perintah penting dalam DDL yaitu sebagai berikut:
1.    CREATE
Perintah ini digunakan untuk membuat objek dalam database seperti database, tabel, procedure dan function.
Contoh:
a.  CREATE DATABASE nama_database;
b. CREATE TABLE nama_table (nama_field1 TIPEDATA CONSTRAINT, nama_field2 TIPEDATA CONSTRAINT, …);
Setelah table terbuat, untuk melihat struktur table dalam Oracle menggunakan perintah DESCRIBE atau DESC. Contoh: DESC nama_table;

2.    ALTER
Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur table baik itu merubah nama table, merubah nama kolom, merubah tipe data, dan lain-lain.
  1. Untuk menambahkan kolom baru, dapat menggunakan perintah sebagai berikut:             ALTER TABLE nama_table ADD nama_kolom datatype;
  1. Untuk memodifikasi kolom yang sudah ada, dapat menggunakan perintah sebagai berikut: ALTER TABLE nama_table MODIFY (column TIPEDATA, ... );
  1. Untuk menghapus kolom yang sudah ada, dapat menggunakan perintah sebagai berikut: ALTER TABLE nama_table DROP COLUMN nama_kolom;

3.    DROP
Perintah ini digunakan untuk menghapus suatu database atau tabel secara fisik. Sehingga bukan data nya nya saja yang terhapus, tetapi struktur database atau tabel juga ikut terhapus.
Syntax: DROP DATABASE nama_database;
              DROP TABLE nama_table;
Contoh: DROP DATABASE Penggajian;
              DROP TABLE Karyawan;

4.    TRUNCATE TABLE
Perintah ini digunakan untuk menghapus semua baris/record dalam tabel dan melepaskan memori yang digunakan oleh tabel.
Syntax: TRUNCATE TABLE nama_table;
Contoh: TRUNCATE TABLE Karyawan;

5.    RENAME
Perintah ini digunakan untuk mengubah nama dari suatu tabel.
Syntax: RENAME old_name TO new_name;
Contoh: RENAME Karyawan TO Pegawai;

NIM: 15 41010 0077
Nama:  Mohammad Dzulfikar Al Thariq
Email: 15410100077@stikom.edu
Prodi : S1 Sistem Informasi
http://si.stikom.edu 

Dosen: Titik Lusiani, M.Kom, OCP
http://blog.stikom.edu/lusiani 
https://titiklusiani.wordpress.com/
http://www.stikom.edu/


#DesainBasisData
#S1SistemInformasi
#StikomSurabaya
#InstitutBisnisdanInformatikaStikomSurabaya
#InstitutBerkualitas
#DosenTitikLusiani

Jumat, 28 Oktober 2016

Sistem Pendukung Keputusan


Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Decision Support Systems adalah sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer. (Turban & Aronson , 1998).
Sistem informasi interaktif yang mendukung proses pembuatan keputusan melalui presentasi informasi yang dirancang secara spesifik untuk pendekatan penyelesaian masalah dan kebutuhan-kebutuhan aplikasi para pembuat keputusan, serta tidak membuat keputusan untuk pengguna. (Al-Hamdany , 2003).
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Definisi selengkapnya adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan. (Raymond McLeod, Jr, 1998).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. 

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan yang dikemukakan oleh Keen dan Scott dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 1998) mempunyai tiga tujuan yang akan dicapai adalah :
  •  Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semiterstruktur
  •  Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
  •  Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya

Tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan


Contoh Sistem Pendukung Keputusan
Karena melemahnya penjualan di Indonesia dan melemahnya pangsa pasar di Asia Tenggara, Ford menutup kegiatan bisnisnya di Indonesia. Selain menurunnya penjualan di Indonesia, Ford juga tidak memiliki pabrik di Indonesia.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara garis besar, komponen Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari 3 komponen, antara lain:
  • Sistem Database, berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan atau lembaga, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file).
  • Model Base, suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan.
  • Software System, kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga yaitu software system, setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer.

Jenis - Jenis Sistem Pendukung Keputusan
  • Keputusan Terstruktur
  • Keputusan Semi Terstruktur
  • Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan Berdasarkan Lingkungan
  • Kondisi Pasti
  • Kondisi Beresiko
  • Kondisi Tidak Pasti
  • Kondisi Konflik

Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
  • SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan
  • SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya
  • SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur

Keterbatasan Sistem Pendukung Keputusan
  • Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  • Proses-proses yang dapat dilakukan sistem pendukung keputusan biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  • Sistem pendukung keputusan tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia, sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.